Ganti Gandum dengan Singkong

Siapa tidak suka mie, gorengan, roti sobek, dan jajanan lainnya? Sebagian besar jajanan yang disebutkan tersebut berbahan dasar tepung terigu atau dikenal juga gandum. Hal tersebut menjadikan Indonesia mengimpor gandum besar-besaran dan selalu meningkat setiap tahunnya. Jadi penasaran kan, apakah jajanan yang kita sukai itu bisa dibuat tanpa menggunakan gandum? Karena kita tahu, gandum yang kita konsumsi itu merupakan produk impor, karena Indonesia tidak cocok untuk menanam gandum, beberapa sumber mengungkapkan bahwa gandum bisa ditanam di Indonesia tapi produktivitasnya kecil sehingga hanya akan membuang waktu dan tenaga saja. Lebih baik kita mengembangkan komoditas lain yang sesuai dengan sumber daya alam Indonesia dan dapat menghasilkan produk yang dapat menggantikan komoditas impor seperti gandum.
MOCAF JendraNath Bali
Berbagai macam umbi-umbian bisa diolah menjadi tepung yang dapat menggantikan gandum. Semua pihak seharusanya saling berbagi peran. Petani yang sejauh ini selalu menjadi pihak yang digrugikan karena harga jual hasil panen rendah seharusnya justru menjadi peran penting jika Indonesia benar-benar ingin mengurangi nilai impor komoditas pertanian. Serahkan produksi umbi pada petani. Kemampuan petani tidak ada yang bisa menandingi lagi. Pemerintah dapat membantunya melalui mekanisme permodalan serta pengawasan. Memastikan hasil pertanian terserap dengan baik dengan harga yang adil untuk petani juga menjadi perannya. Setelah itu kita lihat karakteristik umbi-umbian yang dihasilkan, tahap ini perlu dilakukan percobaan dan penelitian agar pemanfaatannya efektif. Peran ini dipegang oleh kalangan muda dan peneliti. Sedangkan pada tahap akhir yaitu pemasaran, dapat dilakukan oleh semua orang yang tentunya lebih pada UKM yang telah mampu menghitung biaya dengan baik. Konsumen juga memiliki peran besar yaitu dengan cara mempelajari tentang komoditas yang akan dikonsumsinya, mengutamakan produk lokal untuk mendukung komoditas lokal. Jika semua itu dilakukan bersama maka Indonesia tidak akan bergantung lagi pada impor. Karena tidak hanya terigu, kita telah banyak sekali mengimpor komoditas pertanian padahal Indonesia disebut sebagai negara agraris.
Singkong adalah salah satu tanaman daerah tropis yang telah dimanfaatkan pada era pra-beras, maksudnya ketika masyarakat belum bergantung pada beras untuk memenuhi kebutuhan pangan pokoknya. Umur panen singkong juga tidak memerlukan waktu yang lama, yaitu sekitar 9-12 bulan. Setelah dipanen, singkong dapat bertahan kurang lebih 3 hari, setelah itu akan mengalami kerusakan. Jadi orang dulu akan memanfaatkan singkong langsung setelah pemanenan, dan jika dalam waktu 3 hari belum habis, mereka akan mengolahnya menjadi tepung singkong yang siap diolah kembali sewaktu-waktu. Banyak orang telah memanfaatkan singkong menjadi tepung dan diolah menjadi berbagai jenis jajanan. Namun banyak orang yang sekarang tidak lagi menyukai olahan tepung singkong karena tidak menyukai baru, rasa, dan warnanya. Maka dari itu akhir-akhir ini muncul berbagai penelitian mengenai tepung singkong yang difermentasi (MOCAF). MOCAF adalah tepung yang dihasilkan dari singkong, namun dalam proses pengolahannya singkong telebih dahulu melewati proses fermentasi. Tahapan sederhananya adalah sebagai berikut:
1.     Pengupasan singkong dari kulitnya
2.     Pencucian singkong untuk menghilangkan kotoran di permukaannya
3.     Pemotongan singkong menjadi potongan tipis-tipis menjadi chips
4.     Fermentasi chips menggunakan tambahan starter MOCAF selama semalam
5.     (1) Penggilingan chips yang sudah terfermentasi, setelah itu dikeringkan dengan matahari, atau (2) Pengeringan chips dengan matahari terik
6.     (1) Penggilingan bubur yang sudah kering dan digiling kembali lalu diyak, atau (2) penggilingan chips kering lalu diayak
Proses tersebut akan menghasilkan tepung singkong (MOCAF) yang berwarna putih/ tidak pucat, beraroma serta memiliki rasa lebih baik/ tidak kecut dibandingkan dengan tepung singkong yang tanpa melewati proses fermentasi. Selain itu MOCAF juga memiliki keungguluan lain yaitu aman dikonsumsi bagi penderita diabetes, autis, penderita celiac dan intoleransi terhadap gluten, serta tidak mengandung kolesterol.
Setelah menjadi MOCAF, kita dapat memanfaatkannya menjadi berbagai jenis jajanan. JendraNath telah melakukan percobaan pembuatan jajanan yang terbuat dari MOCAF. Beberapa diantaranya adalah nugget pisang, mie, nastar, brownies, panekuk, kaasstengel, gorengan, cookies kacang, dan lain-lain. Selain mencoba berbagai olahan tersbut, JendraNath juga melakukan penjualan MOCAF hinga olahannya sembari berbagi pengetahuan agar masyarakat mulai beralih dari gandum ke tepung umbi-umbian yang bisa kita dapatkan dari sumber daya alam lokal/ terdekat dengan kita.  
Selanjutnya tidak hanya singkong, seperti yang diungkapkan di atas bahawa Indonesia memiliki sumber daya umbi yang melimpah bisa juga dimanfaatkan. Ubi ungu, ubi putih, gembili, talas, ganyong, garut, kentang, bentul, dan lain sebagainya.


#mocaf #jendranath #bali #panganlokal #tepunglokal #glutenfree #flour #singkong #cassava

Comments

  1. ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
    hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
    ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
    untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
    terimakasih ya waktunya ^.^

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

SAGO THE PAPUA DIAMOND - SAGU BERLIAN PAPUA

Bunga Telang - Butterfly Pea Flower - Clitoria ternatea

Bondowoso di Bali