JendraNath

CILOK SAGU Kalau dulu sunda identik dengan lapapan dan sambal. Dewasa kini, sunda terkenal dengan panganan seblak. Seblak berisikan campuran beberapa olahan ‘aci’ seperti cilok, kerupuk, siomay. Juga bisa ditambahkan sayuran, telur dan daging ayam. Ciri khas dari seblak adalah penggunaan kencur pada bumbu nya yang pasti rasanya pedes. Ternyata selain ‘aci’, sagu pun bisa dibuat menjadi cilok. CILOK SAGU dibuat dengan menggunakan bahan yang sangat sederhana meliputi sagu 750 g, 50 g mocaf, 3 siung bawang putih, ½ sdm merica dan 1sdt garam. Cara buatnya, haluskan bawang dan merica kemudian siapkan 200 ml air dan campur masak hingga mendidih dan tambahkan 100 g sagu aduk hingga membentuk tekstur lem sebagai biang adonan. Kemudian campurkan dengan sisa sagu lainnya dan aduk dan cetak bulat-bulatan kecil. Rebus hingga matang. Cara penyajian, bumbu seblak 3 siung bawang putih, 2 siung bawang merah, 3 cm kencur dan cabai sesuai selera. Yang suka pedas, pakai cabai sebanyak-banyakny

BOBA SAGU Minuman yang lagi hits akhir-akhir ini menggunakan toping ‘pearl’ atau ‘buble’ atau biasa disebut ‘boba’. Umumnya terbuat dari tepung tapioka dengan tambahan coklat bubuk dan gula aren. Namun, karena maraknya penjualan boba, banyak ‘oknum’ yang menggunkan bahan non BTP sebagai pengenyal dan pengawet pada boba.  Resep BOBA SAGU sangat lah sederhana. Bahan yang dibutuhkan 200 g sagu, 50 g mocaf, 30 g gula semut, ½ sdt garam dan 100 ml air. Cara membuatnya, pertama kita harus menyiapkan biang adonan dengan cara 50 g sagu, gula aren dan garam dimasak menggunakan 100 ml air hingga membentuk tekstur lengket seperti lem. Setelah itu, biang adonan tersebut digabungkan dengan sagu sisanya, kemudian diaduk hingga kalis dan bisa dibentuk. Siapkan panci bersisi air, msak hingga mendidih. Masukkan boba yang sudah dicetak dan masak hingga matang.  Untuk penyajian, boba yang sudah matang dimasak kembali dengan sedikit air, 1 sdm sagu dan 100 g gula aren. Kemudian simpan dibawah b

Metroxylon sp. atau yang biasa kita kenal sebagai sagu adalah makanan pokok masyarakat Papua dan Maluku, terutama yang tinggal di daerah pesisir. Selain itu juga bagi msebagian masyarakat Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Jambi, Sumatera Barat, dan Kepulauan Riau. Penggunaan sagu untuk bahan konsumsi biasanya diolah terlebih dahulu menjadi pati sagu yang kemudian menjadi berbagai makanan yang siap saji. Masyarakat Papua biasa menggunakan pati sagu untuk membuat papeda. Di bagian merauke, masyarakat mengenal lempeng/broncong. Di tempat yang berbeda, sagu dikenal dengan berbagai jenis makanan, seperti sinoli, buburnee, dan bagea di Maluku, kapurung dan sinonggi di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, Rirange di Sangihe Talaud, laksa sagu di Riau, dan lain-lain. Tepung Sagu Merauke teceria di JendraNath Pati sagu berasal dari batang yang dibersihkan dari pelepah dan sebagian ujung batangnya sehingga tersis